Desain Kantor Kekinian untuk Generasi ( yang katanya ) Milenial dan Gen Z

Sumber Gambar : Shanghai Office

 

Generasi milenial akan menyumbang sekitar 32% dari tenaga kerja Indonesia pada tahun 2020. Ketika mereka bergabung dengan gen-Z, kelompok usia ini akan mendominasi lingkungan tempat kerja pada tahun 2025. Perusahaan harus memiliki tempat kerja yang menarik untuk mereka bekerja didalamnya.

Teknologi digital, perubahan gaya hidup, dan penekanan pada budaya perusahaan telah memiliki pengaruh yang signifikan di setiap industri. Komunikasi global juga membuat semua orang mendapat informasi yang lebih baik. Terlebih lagi, berbagai studi ilmiah tentang kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja telah mendorong terjadinya pergeseran dalam desain kantor.

Ruang fisik memiliki pengaruh yang kuat pada bagaimana karyawan mengalami lingkungan kerja mereka. Tenaga kerja yang baru mengharapkan perusahaan untuk menganut teknologi digital dan menyediakan platform yang fleksibel, produktif, dan kreatif. Desain kantor kekinian menuntut menuntut tersedianya fasilitas tersebut untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan generasi milenial dan gen z.

Akibatnya, desainer interior kantor telah mengembangkan konsep kantor yang agile. Jenis lingkungan kerja ini sesuai dengan gaya hidup kekinian yaitu semua pekerjaan dapat dilakukan sambil / dalam perjalanan, menampilkan integrasi teknologi yang mulus dan menggabungkan berbagai area kerja yang menumbuhkan kolaborasi, privasi, area fokus, dan ruang sosial di mana karyawan dapat beristirahat dan membangun ikatan dengan rekan kerja.

Pergeseran baru-baru ini menuju pekerjaan yang fleksibel (flexible working), dan pada akhirnya, kantor yang agile, telah didorong oleh generasi milenial. Generasi Z, yang lahir di era konektivitas 24/7 dan teknologi digital, diharapkan dapat lebih mempengaruhi lingkungan kerja.

Riset CHCD PPM Manajemen menemukan ada 5 faktor penting yang membuat Karyawan Millenial bertahan dalam sebuah organisasi atau perusahaan, yaitu :  lingkungan kerja (51%), kompensasi finansial (48%), keseimbangan hidup dan kerja (39%), manajemen dan kepemimpinan (31%) dan sifat pekerjaan (23%).

 

Apa itu kantor yang agile?

Tujuan dari kantor yang agile adalah untuk menciptakan lingkungan yang memberi karyawan lebih banyak otonomi, kebebasan memilih dan platform untuk menjadi seproduktif mungkin. Pada dasarnya, kerja agile melibatkan melepaskan ruang kantor konvensional dan mengubah cara Anda beroperasi.

Pada dasarnya ada tiga jenis kerja agile; kerja berbasis aktivitas (activity based working / ABW), office hoteling, dan hot-desking. Walaupun ketiga strategi tersebut tidak menggunakan ruang untuk meja khusus, ketiga starategi ini bekerja sedikit berbeda.

ABW biasanya dilakukan dengan karyawan memesan meja, kamar, dan peralatan, sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk bekerja di lingkungan yang paling sesuai dengan aktivitas yang mereka lakukan.

Hot-desking beroperasi berdasarkan siapa yang pertama kali datang / menggunakan tetapi masih memberi karyawan fleksibilitas untuk bergerak di sekitar kantor jika ada stasiun kerja yang tidak digunakan. Dalam sistem office hoteling, ruang dipesan terlebih dahulu selama setengah atau sehari penuh, tetapi karyawan harus tetap di sana untuk waktu yang telah dijadwalkan.

 

Agile working memiliki potensi untuk memberikan sejumlah manfaat:

  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi
  • Menyediakan lingkungan kerja yang fleksibel
  • Menarik bagi generasi muda
  • Memungkinkan keseimbangan kehidupan-pekerjaan
  • Meningkatkan kepuasan kerja
  • Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
  • Menarik dan mempertahankan SDM unggul
  • Mengurangi jejak karbon
  • Menurunkan biaya sewa properti komersial
  • Memanfaatkan ruang dengan sebaik-baiknya

 

Kerja Fleksibel

Generasi milenial dan gen-Z tidak ingin menghabiskan hari mereka terus menerus di meja. Mereka ingin kebebasan dan pilihan untuk mobile. Mereka juga ingin berkolaborasi dengan kolega, tetapi juga memiliki tempat yang dituju di mana mereka dapat menemukan kedamaian dan ketenangan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang berorientasi fokus.

Sebagai generasi pertama yang terhubung 24/7, tidak mudah untuk melarikan diri dari pekerjaan. Generasi milenial memandang pekerjaan mereka sebagai “hal” dan, berkat teknologi cloud, Anda tidak lagi membutuhkan tempat khusus untuk melakukan pekerjaan kantor.

Fleksibel bekerja dari rumah, kafe, dan hotel telah menjadi norma bagi banyak bisnis. Namun, memiliki tenaga kerja yang tersebar di penjuru kota tidak selalu mudah untuk dilacak oleh manajer. Perusahaan ingin mendorong staf untuk berada di kantor.

Namun, untuk mengakomodasi preferensi kerja dari tenaga kerja muda, perusahaan perlu merancang lingkungan kerja yang dibangun khusus yang dinamis dan kondusif untuk kegiatan yang sedang dilakukan. Meja dengan tinggi dan kursi yang dapat disesuaikan dengan backrest yang dapat dilepas bisa menjadi pilihan yang baik.

Teknologi memainkan peran sentral dengan memungkinkan perusahaan untuk mendobrak sistem departemen tetapi lebih mendukung hub kreatif dan sosial yang mendukung tim lintas fungsional.

Kantor agile juga diharapkan dapat menyediakan berbagai ruang kerja di mana kolaborasi kreatif akan berkembang dan area sosial di mana karyawan dapat bersantai dan makan.

Meskipun tempat kerja / kantor kekinian harus dirancang ulang dengan cara yang mengakomodasi kaum milenial dan gen-Z, kantor juga harus memungkinkan generasi yang lebih tua merasa nyaman. Setelah bekerja dengan cara yang sama selama bertahun-tahun, bisa sulit mengubah kebiasaan kerja.

Beberapa karyawan akan lebih memilih meja khusus di mana mereka merasa nyaman dan ‘rutin’. Meja khusus juga dapat menjadi preferensi untuk jenis karakter introvert yang lebih suka berada di sekitar orang yang mereka kenal dan merasa nyaman. Untuk mengakomodasi semua orang dalam kebijakan kerja yang agile, Anda harus fleksibel dalam pemikiran Anda juga fleksibel dalam desain.